Selasa, 30 September 2025

MIN 8 Gunungkidul Ikuti Studi Tiru ke MIN 1 Banyuwangi Bersama K2MI DIY

 


Banyuwangi ---- Semangat untuk meningkatkan mutu pendidikan madrasah dibawa oleh rombongan Kelompok Kerja Madrasah Ibtidaiyah (K2MI) se-Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang melangsungkan kunjungan studi tiru ke MIN 1 Banyuwangi pada Sabtu, (27/9/2025). Salah satu peserta dari rombongan ini adalah guru MIN 8 Gunungkidul, Hamid Fitrianto. Kunjungan ini merupakan upaya kolektif madrasah-madrasah di DIY untuk mempelajari dan mengadopsi praktik baik dari madrasah yang dikenal unggul dan memiliki lebih dari 700 siswa serta 26 rombongan belajar (rombel) tersebut. Kedatangan mereka disambut meriah dengan pertunjukan tarian tradisional Gandrung Gurit Manir yang dibawakan oleh siswa-siswi MIN 1 Banyuwangi.

Kepala MIN 1 Banyuwangi, Muhammad Haris Jamroni, menyambut hangat kedatangan K2MI DIY. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan kehormatan atas kunjungan tersebut dan berharap acara ini menjadi awal yang baik untuk saling berbagi pengalaman, bertukar gagasan, serta memperkuat silaturahmi antar-madrasah. Jamroni menekankan bahwa kunjungan ini bukan sekadar ajang promosi, melainkan momentum untuk belajar bersama. “Kami berharap apa yang ada di MIN 1 Banyuwangi bisa menjadi inspirasi dan sebaliknya kami pun siap belajar dari praktik baik yang telah dilakukan di DIY,” ujarnya, menunjukkan komitmen kuat dalam semangat kolaborasi dan peningkatan mutu pendidikan madrasah secara menyeluruh.

Dalam sesi pemaparan, rombongan K2MI DIY diperkenalkan dengan beragam program unggulan yang telah membawa MIN 1 Banyuwangi menjadi madrasah berdaya saing. Beberapa program inovatif yang menjadi sorotan antara lain Gerakan Infak Seribu Rupiah (GIS) sebagai program filantropi, optimalisasi manajemen melalui sistem Koordinator Bidang (Korbid) yang fokus pada kesiswaan, humas, sarpras, inovasi, dan kurikulum, serta implementasi Madrasah Digital. Program lainnya yang menarik adalah Gemar Bahasa Asing dan kegiatan pagi hari "Datang Jam 6" yang diisi dengan Tartil, Tahfidz, dan Tahsin Al-Qur'an.

Selain program internal, MIN 1 Banyuwangi juga membagikan strategi mereka dalam menampilkan potensi siswa melalui agenda eksternal. Mereka fokus pada kegiatan Perbanyak Event sebagai cara untuk memublikasikan keunggulan madrasah dan memberikan panggung bagi bakat peserta didik. Strategi ini terbukti efektif dalam menjadikan madrasah dikenal luas sekaligus memastikan peserta didik tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki karakter islami yang kuat dan siap bersaing di kancah global. Upaya ini menunjukkan komitmen madrasah dalam membangun lingkungan belajar yang holistik.

Studi tiru ini diharapkan membawa pulang banyak inspirasi dan praktik baik bagi guru seperti Hamid Fitrianto dan seluruh anggota K2MI DIY. Dengan semangat berbagi dan belajar, MIN 1 Banyuwangi telah menunjukkan bahwa kolaborasi antar-madrasah adalah kunci dalam mewujudkan pendidikan Islam yang unggul, inovatif, dan relevan di era modern. Kunjungan ini diharapkan dapat ditindaklanjuti dengan implementasi program-program inovatif di madrasah-madrasah DIY guna meningkatkan daya saing lulusan madrasah di tingkat daerah maupun nasional. (tna)

0 komentar:

Posting Komentar