Banyuwangi ---- Semangat untuk meningkatkan mutu pendidikan
madrasah dibawa oleh rombongan Kelompok Kerja Madrasah Ibtidaiyah (K2MI) se-Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang melangsungkan kunjungan studi tiru ke MIN
1 Banyuwangi pada Sabtu, (27/9/2025). Salah satu peserta dari rombongan ini
adalah guru MIN 8 Gunungkidul, Hamid Fitrianto. Kunjungan ini merupakan upaya
kolektif madrasah-madrasah di DIY untuk mempelajari dan mengadopsi praktik baik
dari madrasah yang dikenal unggul dan memiliki lebih dari 700 siswa serta 26
rombongan belajar (rombel) tersebut. Kedatangan mereka disambut meriah dengan
pertunjukan tarian tradisional Gandrung Gurit Manir yang dibawakan oleh
siswa-siswi MIN 1 Banyuwangi.
Kepala MIN 1 Banyuwangi, Muhammad Haris
Jamroni, menyambut hangat kedatangan K2MI DIY. Dalam sambutannya, beliau
menyampaikan kehormatan atas kunjungan tersebut dan berharap acara ini menjadi
awal yang baik untuk saling berbagi pengalaman, bertukar gagasan, serta
memperkuat silaturahmi antar-madrasah. Jamroni menekankan bahwa kunjungan ini
bukan sekadar ajang promosi, melainkan momentum untuk belajar bersama. “Kami
berharap apa yang ada di MIN 1 Banyuwangi bisa menjadi inspirasi dan sebaliknya
kami pun siap belajar dari praktik baik yang telah dilakukan di DIY,” ujarnya,
menunjukkan komitmen kuat dalam semangat kolaborasi dan peningkatan mutu
pendidikan madrasah secara menyeluruh.
Dalam sesi pemaparan, rombongan K2MI DIY
diperkenalkan dengan beragam program unggulan yang telah membawa MIN 1
Banyuwangi menjadi madrasah berdaya saing. Beberapa program inovatif yang
menjadi sorotan antara lain Gerakan Infak Seribu Rupiah (GIS) sebagai program
filantropi, optimalisasi manajemen melalui sistem Koordinator Bidang (Korbid)
yang fokus pada kesiswaan, humas, sarpras, inovasi, dan kurikulum, serta
implementasi Madrasah Digital. Program lainnya yang menarik adalah Gemar Bahasa
Asing dan kegiatan pagi hari "Datang Jam 6" yang diisi dengan Tartil,
Tahfidz, dan Tahsin Al-Qur'an.
Selain program internal, MIN 1 Banyuwangi
juga membagikan strategi mereka dalam menampilkan potensi siswa melalui agenda
eksternal. Mereka fokus pada kegiatan Perbanyak Event sebagai cara untuk
memublikasikan keunggulan madrasah dan memberikan panggung bagi bakat peserta
didik. Strategi ini terbukti efektif dalam menjadikan madrasah dikenal luas
sekaligus memastikan peserta didik tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi
juga memiliki karakter islami yang kuat dan siap bersaing di kancah global.
Upaya ini menunjukkan komitmen madrasah dalam membangun lingkungan belajar yang
holistik.
Studi tiru ini diharapkan membawa pulang
banyak inspirasi dan praktik baik bagi guru seperti Hamid Fitrianto dan seluruh
anggota K2MI DIY. Dengan semangat berbagi dan belajar, MIN 1 Banyuwangi telah
menunjukkan bahwa kolaborasi antar-madrasah adalah kunci dalam mewujudkan
pendidikan Islam yang unggul, inovatif, dan relevan di era modern. Kunjungan
ini diharapkan dapat ditindaklanjuti dengan implementasi program-program
inovatif di madrasah-madrasah DIY guna meningkatkan daya saing lulusan madrasah
di tingkat daerah maupun nasional. (tna)







0 komentar:
Posting Komentar