Semanu ---- Senin (8/9/2025), suasana kolaboratif
terlihat di MIN 8 Gunungkidul. Kepala Madrasah, Sri Hartati, membimbing Hajir
Anas Fauzan, seorang Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) guru PJOK, dalam
kegiatan aktualisasi yang menjadi bagian penting dari pelatihan dasar CPNS.
Bimbingan ini difokuskan pada pengembangan modul ajar yang inovatif dan
relevan.
Dalam pertemuan tersebut, Hajir Anas Fauzan
mempresentasikan rancangan modul ajarnya yang akan menjadi pedoman mengajar di
kelas. Modul ajar ini secara spesifik membahas materi kebugaran jasmani dengan
fokus pada dua komponen utama, yaitu kekuatan (melalui latihan push-up) dan kelincahan
(melalui latihan shuttle run).
Pendekatan pembelajaran yang digunakan tidak
biasa, yaitu Problem-Based Learning (PBL), yang dipadukan dengan Culturally
Responsive Teaching. Pendekatan ini bertujuan agar materi yang disampaikan
lebih relevan dan sesuai dengan konteks budaya peserta didik, sehingga proses
belajar menjadi lebih bermakna.
Sri Hartati, selaku mentor, memberikan
apresiasi atas inovasi yang telah dirancang oleh Anas. Beliau menekankan
pentingnya kekayaan sumber belajar agar materi yang disampaikan lebih komprehensif.
"Sumber belajar tidak hanya terbatas pada buku. Bapak bisa memanfaatkan internet
untuk mencari referensi tambahan, video tutorial, atau artikel yang relevan,
sehingga modul ajar ini semakin kaya dan menarik bagi siswa," ujar Sri
Hartati.
Bimbingan ini menunjukkan komitmen MIN 8
Gunungkidul dalam mencetak guru-guru muda yang tidak hanya kompeten, tetapi
juga inovatif dan adaptif terhadap perkembangan zaman. Diharapkan, modul ajar
yang disusun oleh Hajir Anas Fauzan dapat menjadi contoh praktik baik dalam
pembelajaran PJOK di madarsah. (tna)







0 komentar:
Posting Komentar