Jumat, 10 Oktober 2025

Pohon Norma Kreatif: Cara Asyik Siswa Kelas Lima MIN 8 Gunungkidul Belajar Pancasila

 


Semanu ---- Suasana kelas lima di MIN 8 Gunungkidul pada Selasa, (7/10/2025), terlihat semarak dengan aktivitas kolaboratif. Sebanyak 32 peserta didik mengikuti pembelajaran Pendidikan Pancasila dengan metode proyek kreatif, dipandu oleh guru mata pelajaran, Dewi Susilowati. Fokus utama materi adalah pemahaman dan penerapan berbagai jenis norma dalam kehidupan sehari-hari, baik di sekolah maupun masyarakat.

Untuk memastikan tujuan pembelajaran tercapai, siswa dibagi menjadi empat kelompok untuk mengerjakan proyek "Pohon Norma". Proyek ini menantang siswa untuk menuangkan pemahaman mereka ke dalam bentuk visual yang menarik, yaitu model pohon dalam format 2 dimensi dan 3 dimensi. Tujuan utama kegiatan ini adalah agar siswa mampu menjelaskan macam-macam norma (agama, hukum, kesusilaan, kesopanan) dan memberikan contoh penerapannya secara konkret.

Tahap paling interaktif dalam proyek ini adalah proses menempelkan "daun-daun" norma. Setiap peserta didik diwajibkan menuliskan contoh-contoh penerapan norma pada lembaran kecil berbentuk daun, lalu menempelkannya pada batang dan ranting pohon yang telah mereka buat. Metode ini berhasil mengubah konsep abstrak norma menjadi visual yang nyata, dipenuhi dengan contoh perilaku positif, mulai dari antre saat di kantin, berkata jujur, hingga menjalankan ibadah sesuai keyakinan.

Melalui proyek ini, Dewi Susilowati tidak hanya berhasil mencapai target pemahaman materi, tetapi juga menumbuhkan keterampilan non-akademis. Proyek kelompok ini secara efektif melatih kerja sama tim, memicu kreativitas siswa dalam mendesain karya seni, dan menanamkan tanggung jawab pribadi terhadap nilai-nilai sosial. Hasil akhir berupa empat Pohon Norma yang unik menjadi bukti keberhasilan proses pembelajaran yang aktif.

Dewi Susilowati menyatakan kepuasannya terhadap respons dan hasil karya para siswa. "Saya senang sekali melihat antusiasme mereka. Pembelajaran yang melibatkan aktivitas seni seperti ini membuat norma tidak hanya berhenti di teori, tetapi langsung 'ditanamkan' dan divisualisasikan oleh siswa sendiri. Harapannya, dengan proyek 'Pohon Norma' ini, nilai-nilai Pancasila, khususnya norma, dapat tumbuh subur dalam karakter dan perilaku mereka sehari-hari," tutupnya. (tna)




0 komentar:

Posting Komentar