Semanu ---- Gema nasihat kuno tentang adab mencari ilmu
menggema di halaman Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 8 Gunungkidul pada Jumat
pagi ini. Seluruh siswa, dari kelas satu hingga kelas enam, antusias mengikuti
pembiasaan pagi dengan melantunkan Syi’ir Alala sebagai bagian dari rangkaian
kegiatan peringatan Hari Santri 2025.
Pelaksanaan kegiatan yang dipimpin oleh Gunawan,
salah satu guru madrasah, ini berjalan tertib dan penuh semangat. Syi’ir Alala,
yang liriknya populer di kalangan santri karena memuat petuah-petuah bijak
tentang syarat-syarat menuntut ilmu.
Gunawan memimpin lantunan bait demi bait
dengan irama yang khas, diikuti serentak oleh ratusan siswa. Mereka diajak
untuk meresapi makna filosofis yang terkandung dalam syi'ir tersebut, seperti
pentingnya memiliki kecerdasan, ketekunan, kesabaran, biaya, petunjuk guru, dan
waktu yang panjang dalam proses belajar.
Kepala MIN 8 Gunungkidul menyampaikan bahwa
kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan etika dan moralitas seorang penuntut
ilmu (adab santri) kepada siswa sejak usia dini.
"Bertepatan dengan momen Hari Santri,
kami ingin mengingatkan kembali bahwa menjadi santri atau pelajar yang baik itu
tidak cukup hanya pintar, tapi harus memiliki adab dan kesungguhan hati. Syi’ir
Alala ini adalah warisan spiritual pesantren yang sangat relevan untuk
membentuk karakter anak-anak kita," jelas Suratmini, salah satu guru.
Lantunan Syi'ir Alala ini disambut positif
oleh para siswa yang tampak bersemangat menyanyikannya. Kegiatan pembiasaan
pagi dengan nuansa pesantren ini diharapkan mampu memupuk motivasi belajar
siswa serta memperkuat identitas madrasah sebagai lembaga pendidikan yang
mengintegrasikan ilmu pengetahuan umum dan nilai-nilai keislaman. (tna)







0 komentar:
Posting Komentar