Semanu ---- Pendidik dan tenaga kependidikan Madrasah Ibtidaiyah Negeri
(MIN) 8 Gunungkidul turut berpartisipasi aktif dalam kegiatan pengawasan dengan
pendekatan agama bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Kementerian
Agama (Kemenag) Kabupaten Gunungkidul. Acara yang bertujuan untuk memperkuat
integritas dan spiritualitas ASN ini disiarkan secara daring melalui kanal
YouTube resmi Kemenag Gunungkidul pada Rabu, (15/10/2025). Keikutsertaan MIN 8
Gunungkidul ini menunjukkan komitmen satuan pendidikan madrasah dalam
menyelaraskan tugas profesional dengan nilai-nilai keagamaan.
Kegiatan dibuka dengan sesi pembinaan oleh Kepala Kantor
Kemenag Gunungkidul, Mukotip. Dalam sambutannya, Mukotip memberikan informasi
terkini mengenai rangkaian peringatan Hari Santri Nasional yang dijadwalkan
akan berlangsung pada minggu berikutnya. Selain itu, beliau juga secara khusus
menyoroti pentingnya sikap ASN dalam menyikapi isu-isu aktual yang berkembang
di masyarakat. Beliau menekankan perlunya responsif, tidak melakukan pembiaran,
serta kemampuan untuk menenangkan situasi dan menjadi pendingin keadaan, bukan
justru menjadi pemicu konflik.
Sebelum memasuki sesi inti, suasana kegiatan diisi dengan
pembacaan kitab suci Weda oleh Rahayu Fitriani, dengan Nuning Nirmawati sebagai
pembawa acara (MC). Hal ini menegaskan keberagaman spiritual yang diakomodasi
di lingkungan Kemenag Gunungkidul. Pembacaan kitab suci dari agama Hindu
tersebut merupakan bagian integral dari pengawasan yang memang mengambil
pendekatan spiritual dan keagamaan sebagai landasannya.
Kajian utama disampaikan oleh I Made Neso, yang membahas
secara mendalam konsep Catur Guru. Konsep ajaran Hindu ini menekankan empat
sosok guru atau pembimbing yang wajib dihormati dalam hidup. Keempatnya
meliputi Guru Swadaya/Swadhyaya (Tuhan), Guru Rupaka (orang tua), Guru
Pengajian (guru sekolah), dan Guru Wisesa (pemerintah). Pemaparan ini bertujuan
memberikan landasan filosofis dan moral bagi ASN dalam menjalankan tugas,
khususnya dalam peran sebagai pendidik dan pelayan masyarakat. (tna)
0 komentar:
Posting Komentar