Wonosari ---- Empat guru dari Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 8
Gunungkidul, terdiri dari dua Guru CPNS (Dewi Susilowati dan Hajir Anas Fauzan)
dan dua Guru PPPK (Triana Erningsih dan Husni Darmawati), mengikuti hari
pertama Bimbingan Teknis Program Induksi Guru Pemula Madrasah (PIGPM) pada
Rabu, (5/11/2025). Kegiatan pembekalan ini diselenggarakan di Pusat Layanan
Haji dan Umrah Terpadu (PLHUT) Gunungkidul, menandai awal penting bagi karir
profesional para guru pemula dalam beradaptasi dengan iklim kerja dan budaya
madrasah.
Salah satu sesi hari pertama diisi oleh narasumber Hamid
Abdul Basit, yang menyampaikan materi krusial mengenai Konsep Pembelajaran
Mendalam (PM). Konsep ini ditekankan sebagai pendekatan mutakhir dalam
pendidikan, di mana proses belajar tidak hanya berfokus pada penyampaian
informasi atau hafalan, tetapi lebih mendalam dan berkelanjutan. Tujuannya
adalah mendorong murid untuk mengembangkan keterampilan abad ke-21, seperti berpikir
kritis, kreatif, kolaboratif, dan komunikasi yang efektif.
Hamid Abdul Basit menjelaskan bahwa pembelajaran mendalam
menuntut perubahan peran guru dari sekadar pengajar menjadi fasilitator dan
mentor yang membantu peserta didik memahami dan menerapkan pengetahuan dalam
situasi nyata dan kompleks. Pembelajaran mendalam berlandaskan pada prinsip
pembelajaran yang harus berkesadaran (menghubungkan belajar dengan kehidupan), bermakna
(relevan dengan realitas sehari-hari), dan menggembirakan (menciptakan suasana
kelas yang menyenangkan) agar motivasi belajar siswa meningkat.
Dengan penerapan Konsep Pembelajaran Mendalam ini, para guru
pemula MIN 8 Gunungkidul diharapkan mampu merancang pengalaman belajar yang
memberdayakan. PIGPM ini menjadi sarana esensial bagi mereka untuk memahami
kerangka kerja yang tidak hanya meningkatkan kompetensi profesional, tetapi
juga memastikan lulusan madrasah memiliki kemampuan analisis, refleksi, dan
pemecahan masalah yang siap menghadapi tantangan kehidupan. (tna)







0 komentar:
Posting Komentar