Semanu ---- Suasana pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan (PJOK) di kelas 5 MIN 8 Gunungkidul pada Rabu, (12/11/2025),
berlangsung seru dan penuh semangat. Dipimpin oleh guru PJOK, Hajir Anas Fauzan,
siswa-siswi kelas 5 hari ini fokus mempelajari materi senam lantai, khususnya
gerakan roll depan. Pembelajaran ini menjadi istimewa karena menerapkan metode Culturally
Responsive Teaching (CRT), yaitu pendekatan yang menekankan pada penghargaan terhadap
nilai budaya, kerja sama, dan saling membantu antar teman.
Kegiatan diawali dengan penjelasan dan demonstrasi
menyeluruh dari Hajir Anas Fauzan mengenai teknik dasar melakukan roll
depan yang benar, mulai dari posisi jongkok, menundukkan kepala, menggulingkan
badan ke depan, hingga kembali ke posisi berdiri dengan seimbang. Melalui
metode CRT, implementasi nilai-nilai budaya lokal seperti gotong royong menjadi
jantung dari praktik ini. Setiap kelompok terlihat aktif saling membantu dan
memberikan dukungan kepada teman yang masih kesulitan. Nilai empati dan
kebersamaan terlihat jelas, terutama saat siswa bergantian membantu menata
matras, menjaga keamanan saat proses berguling, serta memberikan semangat agar
setiap teman berhasil melakukan gerakan dengan baik.
Pelaksanaan pembelajaran senam lantai ini pun diakhiri
dengan sesi refleksi yang interaktif, di mana siswa berbagi pengalaman tentang
apa yang mereka pelajari hari ini. Sebagian besar siswa menyampaikan perasaan
senang karena bisa belajar keterampilan fisik dengan cara yang menyenangkan,
sekaligus mempererat persahabatan di antara mereka. Keberhasilan implementasi
metode CRT oleh Hajir Anas Fauzan ini membuktikan bahwa pembelajaran PJOK tidak
hanya melatih fisik, tetapi juga membangun karakter dan nilai-nilai luhur dalam
diri siswa MIN 8 Gunungkidul. (tna)







0 komentar:
Posting Komentar