Semanu ---- Inovasi dalam pembelajaran kembali hadir di MIN 8
Gunungkidul. Siswa kelas V kini bisa mempelajari materi ekosistem dengan cara
yang lebih interaktif dan menarik, yaitu menggunakan teknologi Augmented
Reality (AR) melalui aplikasi Assemblr Edu pada hari Jumat (29/8/2025).
Pembelajaran inovatif ini merupakan bagian dari kegiatan
aktualisasi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) atas nama Dewi Susilowati. Ia
memperkenalkan metode baru yang membuat siswa tidak hanya mendengarkan, tetapi
juga berinteraksi langsung dengan ekosistem 3D yang muncul di layar gawai
mereka.
Dengan memindai QR code yang tertera pada Lembar Kerja
Peserta Didik (LKPD), siswa dapat melihat ekosistem hutan dan laut secara
virtual. Mereka diajak untuk mengidentifikasi komponen biotik dan abiotik serta
memahami interaksi antar makhluk hidup dan lingkungannya.
Menurut salah satu siswanya, Sabrina, metode ini membuat belajar
jadi lebih seru. "Belajarnya seperti melihat ekosistem langsung di depan
mata. Saya bisa tahu siapa yang jadi produsen, konsumen, dan hewan pemangsa di
rantai makanan," ujarnya dengan antusias.
Dewi Susilowati menjelaskan bahwa penggunaan AR membantu siswa
memahami konsep ekosistem secara lebih nyata. "Siswa bisa melihat hubungan
antar makhluk hidup dan lingkungannya secara interaktif. Dengan AR,
pembelajaran jadi lebih hidup dan memudahkan mereka memahami rantai dan
jaring-jaring makanan," jelasnya.
Selain AR, pembelajaran juga dikombinasikan dengan
pengamatan langsung ekosistem akuarium di kelas, memberikan pengalaman
kontekstual yang lebih mendalam.
Kepala MIN 8 Gunungkidul, Sri Hartati selaku mentor, mengapresiasi
kegiatan ini. “Kami mendorong guru untuk terus berinovasi dalam pembelajaran.
Teknologi seperti AR tidak hanya membuat siswa lebih antusias dan menambah
motivasi, tetapi juga menyiapkan mereka menghadapi tantangan abad 21,”
ungkapnya. (tna)






.jpeg)

0 komentar:
Posting Komentar